Friday, May 2, 2014

Kriteria Pemilihan Kompresor Angin untuk Air Tools

Alat-alat pertukangan berkembang mengikuti jaman. Mungkin sejak Black & Decker menemukan trigger-switch bor di tahun 1916, mengubah teknologi alat pertukangan secara signifikan. Kenyamanan merupakan alasan utama mengapa sebagian besar orang beralih menggunakan peralatan power dan  air tools dibandingan peralatan manual. Mesin pneumatic/air tools ditemukan jauh sebelum penggunaan power tools pertama kali. Peralatan pneumatic ditemukan seiring dengan kebutuhan peralatan pertambangan di pertengahan abad ke-19.
Peralatan air tools menawarkan lebih banyak torsi dan RPM daripada peralatan power tools. Juga peralatan air tools lebih ringan (karena mereka tidak memiliki motor listrik), lebih murah dan tahan lama. Karena peralatan air tools (blow-gun, nail gun, air stapler, air sander, spray gun, sand blaster, air drill dan lain sebagainya) memerlukan kompresor angin untuk beroperasi, berikut karakteristik kompresor angin yang perlu Anda ketahui:

Konsumsi Angin (CFM)
Salah satu faktor yang paling penting yang harus diputuskan adalah konsumsi atau daya yang dibutuhkan untuk perangkat air tools. Unit satuan yang paling berguna untuk mengukur jumlah daya yang dibutuhkan adalah CFM (cubic feet per minute). Peralatan air tool umumnya hanya membutuhkan 0-5 CFM, sementara alat-alat industri yang lebih besar seperti gunting pelat atau mesin amplas mungkin perlu 10 CFM atau lebih.  Tabel berikut memberikan gambaran konsumsi angin rata-rata dari peralatan air tools.
Air Tool Description
Average CFM @ 90 PSI
Angle Grinder - 7"
5-8
Air Stapler
0.3
Air Drill
3-6
Dual Sander
11-13
Framing Nail Gun
2.2
Grease Gun
4
Hydraulic Riveter
4
Impact Wrench - 3/8"
2.5-3.5
Impact Wrench - 1/2"
4-5
Impact Wrench - 1"
10
Gerinda Mini
4-6
Needle Scaler
8-16
Nibbler
4
Orbital Sander
6-9

Jenis Motor Penggerak
Hal pertama yang harus diputuskan dalam memilih kompresor angin adalah jenis motor penggerak: bensin, solar atau listrik.  Motor bensin atau solar lebih irit dan tidak bergantung pada supply listrik PLN. Namun, kompresor angin listrik adalah pilihan satu-satunya untuk ruang kerja yang tertutup atau ruang kerja yang tidak dapat mentolerir bahan yang mudah terbakar.
Unit satuan untuk mengukur kekuatan motor kompresor angin adalah Horse Power (HP), 1 Horse Power setara dengan 746 watt. Umumnya kompresor angin komersial yang beredar di pasaran bekisar ½ - 10HP. Untuk motor listrik juga perlu diperhatikan phase tegangan yang digunakan apakah 1 phase (220v) atau 3 phase (380v).



Kapasitas Tangki
    Semakin sering dan lama Anda menggunakan peralatan air tool, semakin besar pula tangki Anda perlukan. Air tools yang digunakan dalam jangka waktu pendek (air hammer, impact wrench, dll ) tidak memerlukan kompresor bertangki besar, sedangkan air tools yang digunakan terus menerus (air grinder, sander, dll) membutuhkan kompresor bertangki besar, idealnya kompresor 5HP dengan tangki minimal 100L.

Koneksi Pompa Udara
Umumnya jenis kompresor angin yang beredar di pasaran terdiri dari 2 jenis: Direct Driven dan Belt Driven. Direct driven: motor penggerak langsung terkoneksi dengan pompa udara. Jadi jumlah putaran motor penggerak (rpm) sama dengan kecepatan pompa udara. Kelebihan kompresor angin jenis ini adalah kecepatan pengisian (air delivery) yang cukup tinggi. Kekurangannya suara yang dihasilkan cukup keras.

Kompresor angin tipe belt driven menggunakan system koneksi antara motor penggerak dan pompa udara menggunakan vanbelt (v-belt). Kompresor angin ini lebih tahan lama dibandingkan dengan jenis direct driven dan dapat bekerja selama 8 jam. Kompresor angin ini dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
  • ·      Single stage (working pressure 8 bar, maximum pressure 10 bar)
  • ·      Two stage (working pressure 12 bar, maximum pressure 14 bar)
  • ·      High pressure air compressor (working pressure up to 14 bar)